RESUME MATA KULIAH PEMBELAJARAN CERDAS

 

https://assets.kompasiana.com/


Rangkuman mata kuliah berdasarkan pertanyaan.

1.       Batasan konseptual desain pembelajaran cerdas sehingga menjadi hal penting dalam mencapai tujuan pembelajaran

Definisi desain pembelajaran dapat diartikan sebuah tahapan atau prosedur yang terdiri dari analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi dan evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dilaksanakan dengan optimal dan tepat sasaran, serta menghasilkan output yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Definisi tersebut dirangkum dari pendapat beberapa ahli yang menyatakan bahwa terdapat beberapa poin penting dalam desain pembelajaran diantaranya: memfasilitasi proses belajar (Reigeluth, 1999); peningkatan mutu kinerja (Rorthwhell, Kazanas, 1992); tahapan jangka panjang (Gagne, 1992); proses yang menyeluruh (Dick and Carey, 1992); serta tahapan yang meliputi analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan penilaian (Sheel and Richey, 1994).

Kaitannya dengan tujuan pembelajaran, sebuah desain pembelajaran harus memiliki beberapa poin penting diantaranya: 1) Berorientasi pada pebelajar; 2) Alur berpikir sistem atau sistemik, serta 3) empiris dan berulang. Selanjutnya, seorang desainer pembelajaran menurut Smaldino (2005) juga harus mempertimbangkan karakteristik umum pebelajar; kemampuan awal / prasyarat; dan gaya belajar. Sebuah desain pembelajaran tentunya memiliki komponen utama seperti: tujuan pembelajaran; pembelajar; analisis pembelajaran; strategi pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Dengan memahami komponen, tujuan, karakteristik pebelajar, tahapan, serta evaluasi tentunya seorang desainer pembelajaran dapat lebih optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Olehkarena itu, berdasarkan deskripsi tersebut, dapat diartikan bahwa secara konseptual, desain pembelajaran cerdas merupakan tahapan analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi dalam proses pembelajaran, mulai dari pra hingga pasca pembelajaran. Sebuah desain pembelajaran cerdas dapat menjawab tujuan pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik pebelajar dengan alur sistemik serta empiris dan berulang. Seroang desainer pembelajar, harus mampu menyusun desain pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik umum pebelajar, kemampuan, serta gaya belajar.

2.       Dasar teoritik dan perannya dalam mewujudkan desain pembelajaran yang ideal

Sebuah desain pembelajaran cerdas, dalam perancangan dan implementasinya tentu harus didasari oleh beberapa landasan teoritik. Hal tersebut berkaitan dengan efektifitas serta perannya mulai dari tahap analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.

Setidaknya, terdapat 4 teori utama yang mendukung dalam mendesain sebuah pembelajaran cerdas yaitu 1) Teori belajar dan pembelajaran. Teori belajar dapat diartikan sebagai konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoretis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen. Dalam hal ini, terdapat beberapa teori belajar utama yaitu kognitifisme, behaviorisme, dan kontruktivisme. Sedangkan teori pembelajaran erat kaitannya dengan bagaimana proses belajar terjadi yang bersifat preskriptif, artinya untuk menetapkan metode pembelajaran yang optimal; 2) Lingkungan belajar yaitu kondisi dan fasilitas yang digunakan dalam proses belajar yang berkaitan dengan segala hal yang mempengaruhi proses pembelajaran baik dari segi infrastruktur, aspek psikologis, dll. Dalam pembelajaran, desain lingkungan belajar sangat menentukan dalam penerapan desain pembelajaran, karena pada hakikatnya, sebuah desain pembelajaran cerdas dalam implementasinya harus menyesuaikan atau disesuaikan dengan tujuan pembelajaran serta teori belajar dan pembelajaran. Tidak mungkin seorang belajar dapat mencapai nilai maksimal jika lingkungan belajarnya tidak mendukung. 3) Desain pesan dan komunikasi pendidikan yaitu berkaitan  degan perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan. Desain pesan berhubungan dengan usaha pesan yang sifatnya informatif untuk mempengaruhi perhatian, persepsi dan pemahaman. Pesan-pesan dalam pembelajaran diciptakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pemelajar. selain itu pesan juga dibuat sesuai dengan media dan lingkungan yang ada. 4) Media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan. Jika ditinjau dari segi penggunaan, media pembelajar dapat dibedakan menjadi 2, pertama yaitu (by design) yang sengaja khusus untuk tujuan pembelajaran. kedua (by Utilization), yang tidak dirancang namun mendukung tujuan pembelajaran.

Keempat teori tersebut, haruslah dipahami bagi seorang desainer pembelajaran cerdas guna menciptakan pembelajaran yang baik.

3.       Ciri utama dan komponen desain pembelajaran behavioris dan kontruktivis

Secara umum, dalam perkembangannya, teori belajar berasal dari dua paradigma besar: paradigma behavioris yang menghendaki perubahan perilaku; dan paradigma kognitifis yang menghendaki ada proses penambahan pengetahuan bagi pebelajar. Namun, seiring perkembangan waktu, terdapat paradigma baru yaitu kontruktivisme yang menghendaki proses belajar pada masing-masing individu.

Kaitannya perbedaan antara behavioris dengan kontruktivis, secara gamblang dibahas dalam pidato pengukuhan guru besar UM yaitu Prof. I Nyoman Sudana Degeng yang berjudul “Mencari Paradigma Baru Pemecahan Masalah Belajar Dari Keteraturan Menuju Kesemrawutan”. Beliau menyatakan bahwa pembelajaran kontruktivis merupakan sebuah paradigma, teori, pendekatan, atau bahkan desain pembelajaran yang mampu menjawab tantangan zaman.

Adapun perbedaan dan ciri utama dan komponen sebagai berikut:

Behaviorisme

Kontruktivisme

Terkait Teori Belajar dan Pembelajaran

Bersifat objektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan bersifat terstruktur dan rapi

Pengetahuan bersifat non-objektif, temporer, selalu berubah, dan tidak menentu.

Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke pebelajar

Belajar adalah penyusunan pengetahuan dari pengalaman kongkrit, aktivitas kolaborasi, dan refleksi. Mengajar adalah menata lingkungan agar pebelajar termotivasi.

Pebelajar harus memiliki pengetahuan yang sama dengan pembelajar.

Pebelajar diperbolehkan memiliki perspektif berdasarkan interpretasi pengalaman

Lingkungan Belajar dan Pembelajaran

Teratur, pasti, dan tertib

Tidak teratur, pasti, dan semrawut

Kegagalan didefinisikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum, dan keberhasilan pantas diberi hadiah

Kegagalan ataupun keberhasilan dipandang sebagai interpretasi yang berbeda sehingga perlu untuk dihargai

Pebelajar merupakan objek yang harus berperilaku sesuai dengan aturan.

Kebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan dari pebelajar.

Kontrol belajar terdapat diluar pebelajar

Kontrol belajar sepenuhnya pada pebelajar

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran terletak pada penambahan pengetahuan

Tujuan pembelajaran ditekankan pada belajar bagaimana belajar

Strategi Pembelajaran

Mengikuti kurikulum secara ketat

Diarahkan untuk memfasilitasi pertanyaan ataupun pandangan pebelajar

Menekankan pada hasil

Menekankan pada proses

Aktivitas belajar berdasarkan pada buku kemudian menerapkannya kembali

Aktivitas belajar lebih banyak pada data primer dan bahan manipulatif dengan menekankan pada kemampuan berpikir kritis

Evaluasi

Evaluasi menekankan pada respon pasif, keterampilan secara terpisah.

Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif dan terintegrasi

Evaluasi individual di akhir

Evaluasi proses dalam kelompok

Evaluasi menuntut satu jawaban benar

Evaluasi dikaitkan dengan berpikir divergen, pemecahan ganda, bukan satu.

 

4.       Defisini 1) Model pengembangan  desain pembelajaran, 2) Model pengembangan Pembelajaran, 3) model pengembangan media,  dan 4) model pengembangan kurikulum. Serta beri contoh masing-masing.

1.         Model pengembangan desain pembelajaran

Model desain sistem pembelajaran berperan sebagai alat konseptual, pengelolaan, komunikasi untuk menganalisis, merancang, menciptakan, mengevaluasi program pembelajaran, dan program pelatihan. Setiap desain sistem pembelajaran memiliki keunikan dan perbedaan dalam langkah-langkah dan prosedur yang digunakan.

Contoh: Model Model Dick and Carey, Kemp, Hanafin and Peck, PPSI

2.         Model pengembangan pembelajaran

Menggambarkan langkah-langkah atau prosedur yang perlu ditempuh untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Sehingga model dalam pengembangan pembelajaran adalah suatu proses yang sistematik dalam desain, konstruksi, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi sistem pembelajaran.

Contoh: Model berorientasi kelas, model pengembangan berorientasi produk, pengembangan personal, interaksi social, proses informasi, inquiri

3.         Model pengembangan media

Pengembangan media pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu media pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada.

Contoh: ADDIE, Pengembangan 4D, Pengembangan Borg dan Gall, Lee Owens

4.         Model pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah prosedur umum dalam kegiatan mendesain (designing), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum yang tidak hanya melibatkan guru sebagai tenaga pendidik, melaikan seluruh stakeholder.

Contoh: Model administrative, Pendekatan Grass Roots, demonstrasi, dan beauchamp

Posting Komentar

0 Komentar